BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

™asyiikk . . .

Rabu, 16 November 2011

NANGKA ( Artocarpus heterophyllus Lamk )


1. SEJARAH SINGKAT
Nangka merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari India dan
menyebar ke daerah tropis termasuk Indonesia. Di Indonesia pohon ini memiliki
beberapa nama daerah antara lain nongko/nangka (Jawa, Gorontalo), langge
(Gorontalo), anane (Ambon), lumasa/malasa (Lampung), nanal atau krour (Irian
Jaya), nangka (sunda). Beberapa nama asing yaitu: jacfruit, jack (Inggris), nangka
(Malaysia), kapiak (Papua Nugini), liangka (Filipina), peignai (Myanmar), khnaor
(Kamboja), mimiz, miiz hnang (laos), khanun (Thailand), mit (Vietnam).
2. JENIS TANAMAN
Di Indonesia lebih dari 30 kultivar di Jawa terdapat lebih dari 20 kultivar. Berdasarkan
sosok pohon dan ukuran buah nangka terbagi dua golongan yaitu pohon nangka
buah besar dan pohon nangka buah mini.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 2/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
1) Nangka buah besar: tinggi mencapai 20-30 m; diameter batang mencapai 80 cm
dan umur mulai berbuah sekitar 5-10 tahun.
2) Nangka buah kecil: tinggi mencapai 6-9 m; diameter batang mencapai 15-25 cm
dan umur mulai berbuah sekitar 18-24 bulan.
Berdasarkan kondisi daging buah nangka dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
1) Nangka bubur: daging buah tipis, lunak agak berserat, beraroma keras mudah
lepas dari buah.
2) Nangka salak: daging buah tebal, agak kering aromanya kurang keras. (nangka
celeng dan nangka belulang).
3) Nangka cempedak: daging buah tipis, liat dan beraroma harum spesifik.
Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu: nangka
bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangka
kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka misin.
3. MANFAAT TANAMAN
1) Daging buah nangka muda (tewel) dimanfaatkan sebagai makanan sayuran.
2) Tepung biji nangka digunakan sebagai bahan baku industri makanan (bahan
makan campuran).
3) Daun muda dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
4) Kayu nangka dianggap lebih unggul daripada jati untuk pembuatan meubel,
konstruksi bangunan pembubutan, tiang kapal, untuk tiang kuda dan kandang sapi
( di Priangan), dayung, perkakas, dan alat musik.
5) Pohon nangka dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional.
4. SENTRA PENANAMAN
Merupakan buah utama bahkan dianggap sebagai pangan pokok pada saat
kekurangan pangan. Di Asia Tenggara, nangka terutama dipelihara di pekarangan
dan dikebun buah campuran; pada tahun 1980-an beberapa kebun buahnya yang
luas ditanamai nangka sebagai tanaman tumpang sari dengan Nangka. Karena
buahnya mudah sekali busuk, tidak dapat dilakukan perdagangan ekspor ke
Australia, Eropa dan sebagainya dari pabrik-pabrik pengalengan di Malaysia.
5. SYARAT TUMBUH
5.1. Iklim
1) Angin berperan dalam membantu penyerbukan bunga pada tanaman nangka.
2) Pohon nangka cocok tumbuh di daerah yang memilki curah hujan tahunan ratarata
1.500-2.500 mm dan musim keringnya tidak terlalu keras. Nangka dapat
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 3/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
tumbuh di daerah kering yaitu di daerah-daerah yang mempunyai bulan-bulan
kering lebih dari 4 bulan
3) Sinar matahari sangat diperlukan nangka untuk memacu fotosintesa dan
pertumbuhan, karena pohon ini termasuk intoleran. Kekurangan sinar matahari
dapat menyebabkan terganggunya pembentukan bunga dan buah serta
pertumbuhannya.
4) Rata-rata suhu udara minimum 16-21 derajat C dan suhu udara maksimum 31-
31,5 derajat C.
5) Kelembaban udara yang tinggi diperlukan untuk mengurangi penguapan.
5.2. Media Tanam
1) Pohon nangka dipelihara di berbagai tipe tanah, tetapi lebih menyenangi aluvial,
tanah liat berpasir/liat berlempung yang dalam dan beririgasi baik.
2) Umumnya tanah yang disukai yaitu tanah yang gembur dan agak berpasir. Pohon
ini hidup pada tanah tandus sampai subur dengan kondisi reaksi tanah asam
sampai alkalis. Bahkan pada tanah gambutpun pohon ini dapat tumbuh dan
menghasilkan buah.
3) Pohon nangka tahan terhadap pH rendah (tanah masam) dengan pH 6,0-7,5,
tetapi yang optimum pH 6–7.
4) Kedalaman air tanah yang cocok bagi pertumbuhan nangka adalah 1-2 m atau
antara 1-2.5 m. Karena perakarannya sangat dalam, maka sebaiknya ditanam
pada tanah yang cukup teball lapisan atasnya (kira-kira 1 m).
5.3. Ketinggian Tempat
Pohon nangka dapat tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian tempat
1.300 m dpl. Namun ketinggian tempat yang terbaik untuk pertumbuhan nangka
adalah antara 0-800 m dpl.
6. PEDOMAN BUDIDAYA
6.1. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit
Umumnya perbanyakan tanaman nangka dilakukan dengan menggunakan bijinya,
karena perbanyakkan dengan cangkok atau okulasi hanya sedikit persentase
jadinya. Hal ini mungkin disebabkan kandungan lateksnya yang dapat
menghambat proses persatuan.
Seleksi dilakukan sejak masa pembibitan apabila ingin mendapatkan nangka yang
bersifat unggul (cepat berbuah, mampu berproduksi banyak dengan buah yang
berkualitas dan tahan terhadap hama dan penyakit). Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memilih bibit yang baik adalah:
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 4/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
a. Bibit harus berasal dari jenis atau varietas yang unggul (produksi tinggi, buah
berkualitas baik, berumur panjang dan tahan terhadap hama dan penyakit).
b. Bibit harus sehat yang dapat dilihat dari sosoknya yang kokoh, batangnya kuat,
lurus dan tumbuh tegak, percabangan banyak serta daun bagian atas berwarna
hijau segar dan mengkilap.
2) Penyiapan Bibit
Penanganan benih mencakup pencucian secara hati-hati untuk membuang kulit
biji yang berlendir dan membuang bagian perikarp yang berupa tanduk; perlakuan
ini akan memperbaiki perkecambahan. Benih disemai sewaktu masih segar; jika
diperlukan penyimpanan jangka pendek, benih tidak boleh dibiarkan mengering.
Benih yang memilki 40% dari kandungan air aslinya dan disimpan dalam wadah
plastik yang kedap, dengan suhu udara 20 derajat C masih mampu berkecambah
selama 3 bulan. Dalam kondisi yang memadai perkecambahan dapat diawali
setelah 10 hari dan mencapai persentase perkecambahan 80-100% dalam jangka
waktu 35-40 hari setelah disemai. Benih hendaknya diletakkan mendatar atau
dengan hilumnya menghadap ke bawah untuk perkecambahan.
Cara pembiakan pohon nangka dengan okulasi memerlukan keterampilan khusus
dan pengalaman dan persentase jadinya rendah. Keuntungannya antara lain
cepat berbuah dan sifatnya induknya dapat diturunkan.Tanaman yang digunakan
sebagai pangkal bawah adalah anakan nangka/cempedak yang asalnya dari biji.
Cara okulasinya adalah sebagai berikut:
a) Sayat sebuah mata kayu (mata entras) dari batang nangka, dengan kulitnya
kira-kira 2 cm dari atas sampai 2 cm di bawah mata. Kayu yang terbawa
dibuang dengan hati-hati agar titik tumbuh mata tidak rusak.
b) Sayat kulit pohon pangkal bawah , kira-kira 10-20 cm di atas leher akar dengan
lebar 2-3 cm dan panjangnya 3-4 cm. Ungkitlah dari kayunya dan lidah kukit
dipotong separuhnya. Masukkanlah mata tersebut ke dalam lidah kulit pohon
pangkal bawah tersebut, sedemikian rupa, mata masih kelihatan di atas lidah
kulit pohon yang dipotong. Kemudian ikatlah dengan tali rafia dan mata tetap
tersembul keluar (jangan sampai terhimpit).
c) Pada okulasi yang berhasil, sesudah 8-14 hari ikatan tali rafia harus dibuang.
Apabila tunas sudah tumbuh sepanjang 1-10 cm, ikatlah tunas pada bagian
atas pohon, agar tunas tumbuhnya lurus dan tidak dirusak karena digoyanggoyang
angin.
Bahan untuk cangkok diambil dari dahan muda/ranting baru berada di cabang
pohon/tunas ranting baru yang berada di cabang pohon maupun tunas ranting
yang belum produktif. Pencangkokkan dilakukan menjelang musim penghujan
agar perakaran dapat tumbuh dengan baik. Namun demikian pencangkokkan
dilakukan pada musim kemarau, tetapi harus disiram secara teratur.
Cara mencangkok dilakukan dengan cara mengupas kulit sekeliling dalam 3-5 cm
lebarnya. Luka yang telah dibuat dibiarkan kering kena angin 1-2 hari. Kemudian
luka bagian atas diolesi hormon rootone F, setelah itu ditutup dengan tanah
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 5/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
berkompos atau humus yang telah dibasahi dan dibalut dengan sabut kelapa atau
plastik yang telah diberi lobang-lobang kecil.
3) Teknik Penyemaian Bibit
Biji disemai/ditanam ke dalam kantong-kantong plastik yang sudah tersedia di
bedengan sedalam setebal biji, setelah itu ditutup lapisan tanah tipis. Biji akan
berkecambah dengan rata-rata daya kecambah dan persen jadi tanaman ± 90 %.
Semai muda dipotkan selambat-lambatnya setelah berdaun empat helai, karena
bibit yang lebih tua sulit untuk dipindahtanamkan (transplanting). Kesulitan ini
dapat diatasi dengan cara menyemaikan 1-2 benih langsung ke dalam satu
wadah. Semai paling cocok disimpan di bawah naungan (50-70 % intensitas
cahaya matahari penuh).
4) Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Untuk bibit dari biji, penyiraman dilakukan secara teratur setiap pagi hari.
Sebaiknya persemaian diberi naungan yang tidak terlalu rapat dan menghadap ke
arah timur guna mencegah penguapan air yang terlalu cepat.
Untuk bibit dari cangkokkan, penyiraman dapat dilakukan secara teratur tiap hari
untuk mencegah kekeringan. Penyiraman ini dilakukan kalau belum ada hujan.
Semai dari cangkokan sebaiknya diberi naungan saat baru dipindahkan supaya
tidak layu.
5) Pemindahan Bibit
Bibit yang akan diangkut ke lapangan penanaman sebaiknya disiram terlebih
dahulu. Pengangkutan bibit ke lapangan penanaman dilakukan pagi atau sore hari
dan dikerjakan dengan hati-hati.
Pembongkaran bibit di lapangan dikerjakan hati-hati seperti halnya pada waktu
pengangkutan. Apabila jarak angkutan bibit cukup jauh, maka bibit yang telah
dibongkar dirawat lebih dahulu beberap hari sebelum ditanam.
Bibit-bibit ini (dari biji) dapat ditanam di lapangan sewaktu masih muda sekali,
yaitu sebelum perakarannya tumbuh keluar pot, sebab gangguan terhadap
perakaran dapat mematikan bibit itu.
Bibit juga harus mempunyai ukuran tinggi 50-75 cm dan berumur 1-1 1/2 bulan.
Bibit dari okulasi dapat ditanam di lapangan pada umur 6-8 bulan. Jika panjang
tunas telah mencapai 2-30 cm, potonglah bagian atas pohon pangkal dan lukanya
ditutup parafin. Untuk okulasi sebaiknya dilakukan pada saat udara cerah dan
tidak hujan. Bibit dari cangkokan, umumnya setelah 1-2,5 bulan, cangkokan sudah
berakar banyak dan cangkok dapat diambil. Setelah disapih beberapa hari,
cangkok dapat ditanam di lapangan.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 6/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
6.2. Pengolahan Media Tanam
1) Persiapan
Sebelum kegiatan penanaman dilaksanakan, perlu dilakukan pemeriksaan
lapangan dan berdasarkan hasil pemeriksaan lapangan ditentukan batas-batas
areal.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman nangka seperti gulma,
genangan air, struktur serta pola tekstur tanah harus dibenahi/dikendalikan. Untuk
itu tindakan pembersihan lapangan secara total, pengaturan drainase dan
pengolahan tanah terutama di tempat yang akan dibuat lobang tanam.
2) Pembentukan Bedengan
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan dalam pembuatan bedengan
pembibitan sebagai berikut:
a) Ukuran bedengan beragam tetapi biasanya digunakan antara 5 x1 m atau 10 x
1 m.
b) Bedengan membusur arah Utara ke Selatan dan pinggirnya diperkuat dengan
bambu, batu merah, atau kayu serta permukaannya ditinggikan 10-15 cm dari
atas permukaan tanah.
c) Antar bedengan berjarak 0,45 m dan setiap 5-10 m bedengan dibuat jalan
pemeriksaan sekitar 60-100 m.
d) Saluran air dibuat sepanjang kiri kanan pemeriksaan.
e) Bedengan diberi naungan dengan atap nipah atau sarlom. Bagian yang
menghadap ke timur dibuat lebih tinggi daripada yang menghadap ke Barat.
f) Dalam bedengan disusun kantong-kantong plastik yang sudah diisi media
tumbuh dan sudah diberi lobang-lobang kecil di bagian bawahnya. Media
tumbuh yang digunakan campuran tanah lapisan olah, pupuk organik, dan pasir
halus dengan perbandingan 2:1:1. Ukuran kantong plastik yang digunakan 20 x
30 cm dengan tebal 0,08 mm dan berwarna hitam.
3) Pengapuran
Apabila pH tanah bersifat terlalu asam atau basa maka perlu dilakukan beberapa
upaya agar nangka bisa tumbuh dan memberikan hasil yang optimal. Apabila
terlalu asam (pH<5) dapat ditambahkan kapur, jika terlalu basa (pH>7) bisa
ditambahkan belerang. Dosis yang dipakai tergantung pada kondisi tanahnya
namun sebagai pedoman 1 kg kapur atau belerang untuk 1 m3 lobang tanam.
4) Pemupukan
Pada lobang tanam, tanah hasil galian dicampur dengan pupuk kandang 20
kg/lubang dan dolomit 0,5 kg/lubang (untuk menaikkan pH). Tanah campuran ini
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 7/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
dimasukkan ke lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Seminggu sebelum
tanam berilah pupuk NPK (15-15-15) 100 gram ke dalam lubang penanaman.
6.3. Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanam
Pola usaha pekarangan adalah bertanam di lahan sekitar rumah. Hasil ini tidak
semata-mata untuk dijual tetapi sebagian untuk dikonsumsi sendiri. Sedangakan
pola usaha kebun yaitu bertanam di lahan yang jauh lebih luas dari pekarangan
dengan pertimbangan hasilnya untuk memnuhi kebutuhan pasar, modal dan
tenaga kerja cukup tersedia serta lahannya sesuai dengan persyaratan tempat
tumbuh nangka.
Pola usaha kebun dapat berbentuk kebun tanaman murni dan kebun tanaman
campuran. Pada kebun tanaman murni hanya ditanam satu jenis tanaman yaitu
seluruhnya ditanami nangka. Sedangkan di kebun campuran, pohon nangka
dicampur nenas, pepaya, dan sebagainya.
Pohon nangka yang dipelihara di kebun buah jarak tanamnya 8 - 12 m, dalam pola
segi empat atau segi enam: kepadatan yang umum adalah 100-120 batang/ha.
Jarak tanamnya antara lobang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.
2) Pembuatan Lobang Tanam
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 m atau 1 x 1 x 0,5 m. Pada
saat penggalian lubang tanam, tanah bagian atas dipisahkan dari tanah bagian
bawah. Tanah bagian atas dicampur dengan pupuk kandang yang sudah matang
sebanyak 20 kg per lubang. Lubang tanah yang telah digali dibiarkan terbuka
selama 1-2 minggu, agar mendapat sinar matahari sehingga teroksidasi dengan
baik. Untuk menghindari kendala tanah asam, tanah galian dicampur dengan
dolomit/kapur pertanian sebanyak 0,5-1 kg per lubang tanam dan tanah campuran
ini dimasukkan ke dalam lubang 2-3 minggu sebelum penanaman. Untuk tanah
yang terlalu berat, selain pengolahan tanah dapat pula ditambahkan pasir
sebanyak 0,5 kaleng per lubang. Seminggu sebelum tanam berilah NPK (15–15–
15) 100 gram ke dalam lubang penanamn apabila perlu. Bibit hasil semaian atau
okulasi ditanam tegak dan kokoh ke dalam tengah lubang penanaman. Jarak
antara lubang tanam 12 x 12 m atau 4 x 6 m.
3) Cara Penanaman
Penanaman dilakukan sore hari atau pagi hari pada permulaan musim penghujan
yaitu saat curah hujan sudah cukup merata.
Bibit ditanam pada lubang yang sudah tersedia, tegak lurus. Sebelum bibit
ditanam, kantong plastik harus dibuang.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 8/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
Kalau penanaman dilakukan di luar musim penghujan atau karena adanya
kelainan iklim, yaitu musim hujan tiba-tiba berubah menjadi kemarau lagi, maka
bibit yang telah ditanam perlu disiram secara teratur.
4) Pembuatan Lubang pada Mulsa
Pemberian mulsa di sekitar pohon nangka sangat perlu; terutama pada saat
musim kemarau untuk meningkatkan kelembapan tanah. Namun pada musim
hujan mulsa tidak diperlukan karena dapat mendatangkan serangan jamur. Mulsa
juga dapat dimasukkan ke dalam tanah sebagai pupuk organi, pemberian dua kali
per tahun sangat membantu pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk pabrik
majemuk dilakukan di Malaysia dengan dosis 2-3 kg per pohon.
6.4. Pemeliharaan Tanaman
1) Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman tanaman yang mati dilakukan pada saat hujan masih turun di tahun
pertama dan tahun kedua.
2) Penyiangan
Penyiangan atau membebaskan tanaman dari serangan gulma atau tumbuhan
pengganggu dilakukan dengan cara membersihkan gulma secara manual/kimia
dari tanaman nangka dengan radius 1-2 m. Pengendalian gulma secara kimiawi
menggunakan herbisida misalnya Paracol 1,5 liter dalam 600 liter air per ha atau
Roundup 2-3 liter dalam 800 liter air/ha.
Penyiangan pertama dilakukan 1-2 bulan setelah penanaman, selanjutnya setiap
2-4 bulan dilakukan selama 2-3 tahun. Penyiangan dilakukan dengan cara manual
atau kimiawi.
3) Pemupukan
Pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang atau pupuk kompos 1-2 kali
setahun sebanyak 20 kg per tanaman. Pemberian pupuk anorganik dilakukan satu
minggu setelah penanaman dengan dosis 100 gram NPK per tanaman.
Pemupukan kedua pada umur 6 bulan dengan dosis 150 gram NPK per tanaman.
Pemupukan ketiga dilakukan pada tanaman umur 12 bulan dengan dosis 200
gram per tanaman. Pemupukan keempat pada umur 18 bulan dengan dosis 250
gram per tanaman dan pemupukan kelima dilakukan pada tanaman umur 24
bulan dengan dosis 300 gram per tanaman. Selanjutnya bagi tanaman yang
sudah berbunga pada lahan tidak subur dapat ditambahkan pupuk organik 650
gram/pohon.
Untuk meningkatkan tanaman diperlukan tambahan pupuk daun guna
merangsang pembentukan daun. Pemberian pupuk daun dilakukan selang 2
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 9/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
minggu sampai tanaman umur 17 bulan. Jenis pupuk daun yang digunakan
Gandasil D/Bayfolan.
4) Pengairan dan Penyiraman
Tanaman nangka membutuhkan drainase yang baik. Pengairan ini diperlukan
untuk meningkatkan produktivitasnya.
Tanaman nangka memiliki perakaran dalam, tidak membutuhkan penggenangan
pada saat musim kemarau karena tanaman nangka kurang toleran terhadap
genangan. Akarnya masih mampu meyerap air pada tanah yang dalam.
Pemberian air tambahan diperlukan selama dua tahun pertama pertumbuhannya.
5) Pemeliharaan Lain
Pemangkasan dilakukan pada bagian tanaman yang tidak subur dan tidak
produktif. Pemangkasan cabang dilakukan terhadap pohon nangka yang bertajuk
rimbun agar sinar matahari tidak terhalangi sehingga merangsang perbungaan.
Pemangkasan dibatasi pada penjarangan pucuk ketika pohon mulai ditanam dan
sedikit pemotongan dahan-dahan yang mengandung buah agar memudahkan
mencapai buah untuk dibungkus dan kemudian dipanen.
Pemangkasan cabang dimaksudkan untuk mengatur pembuahan, karena bunga
betina muncul pada batang utama atau cabang primer.
Perangsangan pembungaan dilakukan dengan cara melukai, mengebor/mengikat
batang. Tujuan perlakuan untuk menghambat hasil asimilasi daun agar tidak
meyebar ke seluruh bagian tanaman, melainkan untuk merangsang pembungaan.
Agar buah nangka hasilnya baik dan besar, lakukan penjarangan buah. Buah
yang mulai membesar bungkuslah dengan kantong/kertas semen yang sudah
dicelupakan ke dalam larutan insektisida. Bisa juga dibungkus dengan anyaman
dedaunan, misalnya menggunakan daun-daun palem atau anyaman kelapa.
Tindakan ini dapat menghalangi serangan tikus atau kelelawar, dan memikat
semut yang dapat mengusir serangga lain sehingga diperoleh buah yang kulitnya
mulus dan cerah.
7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Hama
Ulat diaphania caesalis yaitu penggerek pucuk, membuat terowongan sampai ke
kuncup, pucuk muda, dan buah. Pemotongan bagian yang terserang memutuskan
daun hidupnya karena ulat-ulat ini akan menjadi pupa di dalam terowongan itu; buah
dilindungi dengan dibungkus atau disemprot insektisida Thiodan 35 EC. Penggerak
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 10/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
kulit batang; berupa ulat-ulat Indarbela tetraonis dan Batocera rufomaculata
diberantas dengan mengasap lubang-lubang mereka/disemprot dengan insektisida
sistemik yang mengandung bahan aktif karboril (Sevin 85 S). Kumbang-kumbang
belalai (weevil) coklat yang menyerang kuncup, Ochyromera artocarpi, merupakan
hama nangka yang khas. Tempayaknya (grubs) masuk ke dalam kuncup dan buah
yang masih lunak, yang dewasa memakan daun. Bagian tanaman yang terserang
dihancurkan, dan diperlukan insektisida. Menyeruaknya kumbang bersayap selaput
(spittle bug), Cosmoscarata relata, memakan daun muda. Nimfa hidup bersamasama
dalam suatu massa busa yang disekresi oleh mereka ; nimfa dipungut dan
dihancurkan. Larva lalat buah , Dacus dorsalis dan D. umbrosus sering menyerang
buah. Untuk menghindari serangannya, buah nangka hendaknya dibungkus; buah
yang matang atau kelewat matang jangan dibiarkan bergeletakkan di tanah, tetapi
hendaknya dikubur-kubur dalam, dan penyemnprotan pada umpan dapat dilakukan.
Hama-hama lainnya adalah bermacam-macam serangga pengisap, seperti kutu
tepung, afid, lalat putih, dan ‘thrips’, juga ulat perekat daun (leaf webber).
Hama nangka yang lain adalah kepik Helopeltis (Miridae,Hemiptera). Nimfa dan
kepik dewasa menghisap cairan bagian tanaman yang masih muda (daun dan buah).
Ukuran telurnya 1,5 m, diletakkan dengan cara ditusukkan pada jaringan tanaman.
Masa inkubasi 5-7 hari. Nimfa dan kepik dewasa warnanya bervariasi, hijau atau
kuning-kehitaman dan kuning oranye. Mengalami 5 kali masa instar. Kepik dewasa
panjangnya berkisar 6,5-7,5 mm dengan kemampuan bertelur sampai 18 butir.
Beberapa musuh alami diantaranya yang berupa parasit adalah Euphorus helopeltis,
Erythmelus helopeltis dan sebagai predator adalah Sycanus leucomesus, Isyndrus
sp. dan Cosmolestes picticeps. Untuk pengendaliannya populasi biasanya terkendali
oleh musuh alam apabila populasi tinggi dapat dilakukan dengan insektisida misal
Lannate 25 WP, Atabron 50EC.
7.2. Penyakit
Bakteri mati bujang (Erwinia carotovora) sering menyerang pohon nangka, juga
cempedak. Jamur tersebut pertama kali menyerang bagian pucuk dan turun pada
tajuk berikutnya. serangan yang hebat dapat mematikan pohonnya. Di India
dilaporakan serangan busuk akar dan busuk batang dilakukan oleh jamur Rhizopus
artocarpi yang menyebabkan keruguian tanaman hingga 15-30 %. Jamur ini umunya
meyerang tunas bunga. Beberapa penyakit yang cukup penting antara lkain
Colletotrichum lagenarium, Phomopsis artocarpina, Septoria artocarpi, dan Corticium
salmonicolor. Jamur tersebut kebanyakan menyerang pada musim penghujan.
Pemotongan bagian tanaman yang terserang akan banyak membantun mengatasi
serangan, di samping itu sanitasi kebun dan pemupukan dapat meningkatkan
kesehatan tanaman.
TTG BUDIDAYA PERTANIAN
Hal. 11/ 15
Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Gedung II Lantai 6 BPP Teknologi, Jl. M.H. Thamrin 8 Jakarta 10340
Tlp. 021 316 9166~69, Fax. 021 316 1952, http://www.ristek.go.id
8. PANEN
8.1. Ciri dan Umur Panen
Kematangan buah ditentukan melalui kriteria sebagai berikut:
1) Apabila buah tersebut dipukul-pukul dengan benda (misalnya punggung pisau)
akan berbuyi nyaring.
2) Perubahan warna kulit buahnya dari hijau pucat ke kuning kehijau-hijauan atau
kecoklat-coklatan.
3) Mengeluarkan bau yang khas atau aromanya harum.
4) Durinya mulai lunak dan jarak satu duri dengan duri lainnya semakin lebar
5) Kulit buah terlihat seperti akan pecah.
8.2. Cara Panen
Cara pemetikan buah nangka matang ialah gagangnya dipotong dengan pisau tajam
dan buah nangka itu diturunkan dengan hati-hati.
Pohon nangka yang berbuah besar berbuah pada umur 5-10 tahun sedangkan
nangka mini pada umur 1,5-2 tahun. Pada umumnya buah masak setelah 8 bulan
sejak bunganya muncul.
8.3. Periode Panen
Umur maksimum produksi buah 20-30 tahun, sesudah itu harus diremajakan. Hasil
buah per tahun per pohon beragam umumnya berkisar 8-12 buah/pohon/tahun.
9. PASCAPANEN
9.1. Pengumpulan
Buah nangka dikumpulkan oleh pemborong atau dibawa langsung ke pasar dan
dijual ke pedagang eceran atau dibelah dan dilepas satu-satu untuk dijual langsung
ke konsumen.
9.2. Penyimpanan
Daging buah nagka yang tebal itu seringkali diekstrak, dibersihkan, dan dijual dalam
keadaan ekstrak segar. Jika persediaan melimpah, buah nangka diawetkan, caranya
ialah: daging buah dipisahkan dari bijinya, kemudian dicuci, dipipihkan, dan dijemur
ditambah gula atau sirop, atau tanpa diberi apa-apa. Hasil olahan ini dijual sebagai
kue kering. Di semenanjung Malaysia dilakukan pengalengan.

Selasa, 01 November 2011

JENIS-JENIS PUNK

















PUNK
Komunitas yang satu ini memang sangat berbeda sendiri dibandingkan dengan komunitas pada umumnya. Banyak orang yang menilai bahwa komunitas yang satu ini termasuk salah satu komuitas yang urakan, berandalan dan sebagainya. Namun jika dicermati lebih dalam banyak sekali yang menarik yang dapat Anda lihat di komunitas ini. Punk sendiri terbagi menjadi beberapa komunitas-komunitas yang memiliki ciri khas tersendiri, terkadang antara komunitas yang satu dengan komunitas yang lain juga sering terlibat masalah. Walaupun begitu mungkin beberapa komunitas Punk di bawah ini dapat mempengaruhi kehidupan Anda sehari-hari 

JENIS-JENIS PUNK :

Anarcho Punk
Komunitas Punk yang satu ini memang termasuk salah satu komunitas yang sangat keras. Bisa dibilang mereka sangat menutup diri dengan orang-orang lainnya, kekerasan nampaknya memang sudah menjadi bagiandari kehidupan mereka. Tidak jarang mereka juga terlibat bentrokan dengan sesama komunitas Punk yang lainnya.
Anarcho Punk juga sangat idealis dengan ideologi yang mereka anut. Ideologi yang mereka anut diantaranya, Anti Authoritarianism dan Anti Capitalist.Crass, Conflict, Flux Of Pink Indians merupakan sebagian band yang berasal dari Anarcho Punk.

Crust Punk
Jika Anda berpikir bahwa Anarcho Punk merupakan komunitas Punk yang sangat brutal, maka Anda harus menyimak yang satu ini. Crust Punk sendiri sudah diklaim oleh para komunitas Punk yang lainnya sebagai komunitas Punk yang paling brutal. Para penganut dari faham ini biasa disebut dengan Crusties. Para Crusties tersebut sering melakukan berbagai macam pemberontakan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Musik yang mereka mainkan merupakan penggabungan dari musik Anarcho Punk dengan Heavy Metal. Para Crusties tersebut merupakan orang-orang yang anti sosial, mereka hanya mau bersosialisasi dengan sesama Crusties saja.

Glam Punk
Para anggota dari komunitas ini merupakan para seniman. Apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari sering mereka tuangkan sendiri dalam berbagai macam karya seni. Mereka benar-benar sangat menjauhi perselisihan dengan sesama komunitas atau pun dengan orang-orang lainnya.

Hard Core Punk
Hard Core Punk mulai berkembang pada tahun 1980an di Amerika Serikat bagian utara. Musik dengan nuansa Punk Rock dengan beat-beat yang cepat menjadi musik wajib mereka. Jiwa pemberontakan juga sangat kental dalam kehidupan mereka sehari-hari, terkadang sesama anggota pun mereka sering bermasalah.

Nazi Punk
Dari sekian banyaknya komunitas Punk, mungkin Nazi Punk ini merupakan sebuah komunitas yang benar-benar masih murni. Faham Nazi benar-benar kental mengalir di jiwa para anggotanya. Nazi Punk ini sendiri mulai berkembang di Inggris pada tahun 1970an akhir dan dengan sangat cepat menyebar ke Amerika Serikat. Untuk musiknya sendiri, mereka menamakannya Rock Against Communism dan Hate Core.

The Oi

The Oi atau Street Punk ini biasanya terdiri dari para Hooligan yang sering membuat keonaran dimana-mana, terlebih lagi di setiap pertandingan sepak bola. Para anggotanya sendiri biasa disebut dengan nama Skinheads. Para Skinheads ini sendiri menganut prinsip kerja keras itu wajib, jadi walaupun sering membuat kerusuhan mereka juga masih memikirkan kelangsungan hidup mereka. Untuk urusan bermusik, para Skinheads ini lebih berani mengekspresikan musiknya tersebut dibandingakan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Para Skinheads ini sendiri sering bermasalah dengan Anarcho Punk dan Crust Punk.

Queer Core
Komunitas Punk yang satu ini memang sangat aneh, anggotanya sendiri terdiri dari orang-orang “sakit”, yaitu para lesbian, homoseksual, biseksual dan para transexual. Walaupun terdiri dari orang-orang “sakit”, namun komunitas ini bisa menjadi bahaya jika ada yang berani mengganggu mereka. Dalam kehidupan, anggota dari komunitas ini jauh lebih tertutup dibandingkan dengan komunitas-komunitas Punk yang lainnya. Queer Core ini sendiri merupakan hasil perpecahan dari Hard Core Punk pada tahun 1985.

Riot Grrrl
Riot Grrrl ini mulai terbentuk pada tahun 1991, anggotanya ialah para wanita yang keluar dari Hard Core Punk. Anggota ini sendiri juga tidak mau bergaul selain dengan wanita. Biasanya para anggotanya sendiri berasal dari Seattle, Olympia dan Washington DC.

Scum Punk
Jika Anda tertarik dengan Punk, mungkin ini salah satu komunitas yang layak untuk diikuti. Scum Punk menamakan anggotanya dengan sebutan Straight Edge Scene. Mereka benar-benar mengutamakan kenyamanan, kebersihan, kebaikan moral dan kesehatan. Banyak anggota dari Scum Punk yang sama sekali tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat merusak tubuh mereka sendiri.

The Skate Punk
Skate Punk memang masih erat hubungannya dengan Hard Core Punk dalam bermusik. Komunitas ini berkembang pesat di daerah Venice Beach California. Para anggota komunitas ini biasanya sangat mencintai skate board dan surfing.

Ska Punk
Ska Punk merupakan sebuah penggabungan yang sangat menarik antara Punk dengan musik asal Jamaica yang biasa disebut reggae. Mereka juga memiliki jenis tarian tersendiri yang biasa mereka sebut dengan Skanking atau Pogo, tarian enerjik ini sangat sesuai dengan musik dari Ska Punk yang memilikibeat-beat yang sangat cepat.

Punk Fashion
Para Punkers biasanya memiliki cara berpakaian yang sangat menarik, bahkan tidak sedikit masyarakat yang bukan Punkers meniru dandanan mereka ini. Terkadang gaya para Punkers ini juga digabungkan dengan gaya berbusana saat ini yang akhirnya malah merusak citra dari para Punkers itu sendiri. Untuk pakaiannya sendiri, jaket kulit dan celana kulit menjadi salah satu andalan mereka, namun ada juga Punkers yang menggunakan celana jeans yang sangat ketat dan dipadukan dengan kaos-kaos yang bertuliskan nama-nama band mereka atau kritikan terhadap pemerintah. Untuk rambut biasanya gaya spike atau mohawk menjadi andalan mereka. Untuk gaya rambut ini banyak orangorang biasa yang mengikutinya karena memang sangat menarik, namun terkadang malah menimbulkan kesan tanggung. Body piercing, rantai dan gelang spike menjadi salah satu yang wajib mereka kenakan. Untuk sepatu, selain boots tinggi, para Punkers juga biasa menggunakan sneakers namun hanya sneakers dari Converse yang mereka kenakan.

Gaya para punkers tersebut nampaknya semakin marak dikenakan akhir-akhir ini, jika begitu mungkin Anda setuju dengan ungkapan PUNK NOT DEAD.!!

TEORI PERGERAKAN LEMPENG


TEORI PERGERAKAN LEMPENG

Kulit bumi dari waktu ke waktu selalu mengalami perubahan. Hal ini telah menjadi bahan pemikiran para ahli untuk mengungkap proses perubahan dan perkembangan kulit bumi pada masa lalu, sekarang dan prediksi pada masa yang akan datang. Adapun berbagai teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukakan para ahli antara lain sebagai berikut.
1. Teori kontraksi (Contraction theory)
Teori ini dikemukakan pertama kali oleh Descrates (1596-1650). Ia menyatakan bahwa bumi semakin lama semakin susut dan mengkerut yang disebabkan oleh terjadinya proses pendinginan, sehingga di bagian permukaannya terbentuk relief berupa gunung, lembah, dan dataran. Teori kontraksi didukung pula oleh James Dana (1847) dan Elie de Baumant (1852). Mereka berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena terjadi proses pendinginan di bagian dalam bumi yang mengakibatkan bagian permukaan bumi mengerut membentuk pegunungan dan lembah-lembah.
2. Teori dua benua (Laurasia-Gondwana theory)
Teori ini menyatakan bahwa pada awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi, sehingga akhirnya terpecah-pecah menjadi benua benua yang lebih kecil. Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa dan Amerika Utara, sedangkan Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia dan Amerika Selatan. Teori Laurasia-Gondwana kali pertama dikemukakan oleh Edward Zuess pada 1884.
3. Teori pengapungan benua (Continental drift theory)
Teori pengapungan benua dikemukakan oleh Alfred Wegener pada 1912. Ia menyatakan bahwa pada awalnya di bumi hanya ada satu benua maha besar yang disebut Pangea. Menurutnya benua tersebut kemudian terpecahpecah dan terus bergerak melalui dasar laut. Gerakan rotasi bumi yang sentripugal, mengakibatkan pecahan benua tersebut bergerak ke arah barat menuju equator. Teori ini didukung oleh bukti-bukti berupa kesamaan garis pantai Afrika bagian barat dengan Amerika Selatan bagian timur, serta adanya kesamaan batuan dan fosil pada kedua daerah tersebut.
4. Teori konveksi (Convection theory)
Menurut teori konveksi yang dikemukakan oleh Arthur Holmes dan Harry H. Hess dan dikembangkan lebih lanjut oleh Robert Diesz, menyatakan bahwa di dalam bumi yang masih dalam keadaan panas dan berpijar terjadi arus konveksi ke arah lapisan kulit bumi yang berada di atasnya, sehingga ketika arus konveksi yang membawa materi berupa lava sampai ke permukaan bumi di mid oceanic ridge (punggung tengah samudera), lava tersebut akan membeku membentuk lapisan kulit bumi yang baru menggeser dan menggantikan kulit bumi yang lebih tua. Bukti kebenaran teori konveksi adalah terdapatnya tanggul dasar samudera (Mid Oceanic Ridge), seperti Mid Atlantic Ridge dan Pasific-Atlantic Ridge. Bukti lainnya didasarkan pada penelitian umur dasar laut yang membuktikan bahwa semakin jauh dari punggung tengah samudera, umur batuan semakin tua. Artinya terdapat gerakan yang berasal dari Mid Oceanic Ridge ke arah berlawanan yang disebabkan oleh adanya arus konveksi dari lapisan di bawah kulit bumi.
5. Teori lempeng tektonik (Plate Tectonic theory)
Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa planet bumi terdiri atas sejumlah lapisan. Lapisan bagian atas bumi merupakan bagian yang tegar dan kaku berada pada suatu lapisan yang plastik atau cair. Hal ini mengakibatkan lapisan permukaaan bumi bagian atas menjadi tidak stabil dan selalu bergerak sesuai dengan gerakan yang berada di bawahnya. Keadaan inilah yang melatarbelakangi lahirnya teori Lempeng Tektonik. Lahirnya teori lempeng tektonik (tectonic Plate theory) pada tahun 1968 merupakan kenyataan mutakhir dalam geologi yang menunjukkan terjadinya evolusi bentuk permukaan bumi. Teori lempeng tektonik dikemukakan oleh Tozo Wilso. Berdasarkan teori ini, kulit bumi atau litosfer terdiri atas beberapa lempeng tektonik yang berada di atas lapisan astenosfer, Lempeng-lempeng tektonik pembentuk kulit bumi selalu bergerak karena pengaruh arus konveksi yang terjadi pada lapisan astenosfer yang berada di bawah lempeng tektonik kulit bumi. Litosfer sebagai lapisan paling luar dari badan bumi, bagaikan kulit ari pada kulit manusia dan merupakan lapisan kerak bumi yang tipis. Prinsip teori tektonik lempeng adalah kulit bumi terdiri atas lempeng-lempeng yang kaku dengan bentuk tidak beraturan. Dinamakan lempeng karena bagian litosfer mempunyai ukuran yang besar di kedua dimensi horizontal (panjang dan lebar), tetapi berukuran kecil pada arah vertikal (ketebalan). Bandingkan dengan daun meja, daun pintu, atau lantai di kelas kalian! Lempeng ini terdiri atas lempeng benua (tebal sekitar 40 km) dan lempeng samudera (tebal sekitar 10 km). Kedua lempeng tersebut berada di atas lapisan astenosfer dengan kecepatan rata-rata 10 cm/tahun atau 100 km/10 juta tahun. Astenosfer merupakan suatu lapisan yang cair (kental) dan sangat panas. Panasnya cairan astenosfer senantiasa memberikan kekuatan besar dari dalam bumi untuk menggerakkan lempeng-lempeng secara tidak beraturan. Kekuatan ini dinamakan tenaga endogen yang telah menghasilkan berbagai bentuk di permukaan bumi. Di bumi ini litosfer terpecah-pecah menjadi sekitar 12 lempeng. Teori lempeng tektonik banyak didukung oleh fakta ilmiah, terutama dari data penelitian geologi, geologi kelautan, kemagnetan purba, kegempaan, pendugaan paleontologi, dan pemboran laut dalam. Lahirnya teori lempeng tektonik sebenarnya merupakan jalinan dari berbagai konsep dan teori lama seperti Teori Apungan Benua, Teori Arus Konveksi, Teori Pemekaran Lantai samudera, dan Teori Sesar Mendatar, sebagaimana telah dijelaskan pada teori-teori di atas. Berdasarkan kajian para ahli, lempeng tektonik yang tersebar di permukaan bumi.Lempeng-lempeng tersebut selalu bergerak dan mendesak satu sama lain. Lempeng tektonik bagian atas disebut lempeng samudera, sedangkan lempeng tektonik pada bagian atas terdapat masa kontinen disebut lempeng benua. Kedua lempeng ini memiliki sifat yang berbeda. Apabila dua lempeng yang berbeda sifat tersebut saling mendekat, umumnya lempeng samudera akan ditekuk ke bawah lempeng benua hingga jauh ke dalam lapisan astenosfer. Bertemunya antara dua lempeng seperti ini dinamakan gerakan bertumbukan (subduction), sedangkan daerah yang menjadi tempat tumbukan lempenglempeng disebut subduction zone.
Selain saling mendekat kemudian bertumbukan, gerakan lempeng juga ada yang saling menjauh dengan lempeng lainnya, dinamakan gerak divergent atau disebut juga sebagai proses pemekaran. Hasil pemekaran lempeng yang berada di atas benua disebut rifting, sedangkan pemekaran yang berada di samudera disebut spreading. Contoh proses ini adalah pecahnya Benua Pangea pada Zaman Trias dengan membentuk celah sepanjang pinggiran Atlantik yang memisahkan Afrika dan Amerika Latin. Coba kamu perhatikan kedua benua tersebut! Pasti nampak seperti sebuah sobekan kertas yang keduanya menunjukkan ciri-ciri bekas sobekan yang berpasangan. Selain itu, ada juga gerakan lempeng yang hanya bersinggungan atau berpapasan, disebut juga transcurrent fault. Setiap gerakan lempeng yang berbeda tersebut, akan mempengaruhi gejala dan fenomena alam di atas permukaan bumi. Secara lengkap, prinsip pergerakan lempeng-lempeng tektonik adalah sebagai berikut:
a. Konvergensi
Konvergensi, yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik. Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng benua dengan benua atau antara lempeng benua dengan lempeng dasar samudera. Zone atau tempat terjadinya tumbukan antara lempeng tektonik benua dengan benua disebut Zone Konvergen. Contohnya tumbukan antara lempeng India dengan lempeng Benua Eurasia yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya yang merupakan pegunungan tertinggi di dunia dengan puncak tertingginya, yaitu Mount Everest. Contoh lainnya, tumbukan lempeng Italia dengan Benua Eropa yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Alpen. Zone berupa jalur tumbukan antarlempeng benua dengan lempeng dasar samudera, disebut Zone Subduksi atau zone tunjam, contohnya tumbukan antara lempeng benua Amerika dengan lempeng dasar Samudera Pasifik yang menghasilkan terbentuknya Pegunungan Rocky dan Pegunungan Andes. Fenomana yang dihasilkannya:
1) lempeng samudera menghujam ke bawah lempeng benua;
2) terbentuk palung laut di tempat tumbukan tersebut;
3) pembengkakan tepi lempeng benua yang merupakan deretan pegunungan;
4) terdapat aktivitas vulkanisme, intrusi dan ekstrusi;
5) daerah hiposentra gempa dangkal dan dalam;
6) penghancuran lempeng akibat pergesekan lempeng;
7) timbunan sedimen campuran atau melange.
Contoh:
Pegunungan di pantai barat Amerika, deretan Pulau Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, merupakan akibat pembengkakan lempeng benua. Bermunculan puncak gunungapi dan terjadi gempa di sepanjang pulau dan pegunungan tersebut. Ingatlah bahaya gempa yang menimbulkan Tsunami di Aceh dan Sumatera Utara pada akhir Desember 2004, gempa tersebut timbul akibat adanya tumbukanantara lempeng samudera Australia terhadap lempeng benua Asia.
b. Divergensi
Divergensi yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik contohnya gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dengan Amerika bagian selatan. Zone berupa jalur tempat berpisahnya lempeng-lempeng tektonik disebut
Zone Divergen (zone sebar pisah). Fenomena yang terjadi, sebagai berikut:
1) Perenggangan lempeng yang disertai pertumbukan kedua tepinya.
2) Pembentukan tanggul dasar samudera (med ocean ridge) di sepanjang tempat perenggangan lempeng-lempeng tersebut.
3) Aktivitas vulkanisme laut dalam yang menghasilkan lava basa berstruktur bantal (lava bantal) dan hamparan leleran lava encer, dan 4) Aktivitas gempa.
Contoh:
Di Lautan Atlantik, tanggul dasar samudera memanjang dari dekat Kutub Utara sampai mendekati Kutub Selatan. Celah ini menjadikan benua Amerika bergerak saling menjauh dengan benua Eropa dan Afrika. c. Sesar mendatar Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera
Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi. Contoh: Sesar Sam Andreas di California.
c. Sesar mendatar
Sesar mendatar (Transform), yaitu gerakan saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng tektonik. Contohnya, gesekan antara lempeng Samudera Pasifik dengan lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zone berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zone Sesar Mendatar (Zone Transform). Bentukan alam yang dihasilkan antara lain patahan atau sesar mendatar. Gerak patahan atau sesar ini dapat menimbulkan gempa bumi. Contoh: Sesar Sam Andreas di California. Tenaga endogen yang telah mengakibatkan adanya variasi bentuk muka bumi, tidak hanya terjadi di daratan melainkan juga di dasar laut.

Pergerakan lempeng

Secara teori tektonik lempeng, pembentukan Kepulauan Indonesia dimulai sekitar 55 juta tahun yang lalu. Indonesia dibentuk oleh interaksi setidaknya tiga lempeng penyusun bumi; Lempeng Samudera India, Lempeng Laut Filipina, dan Lempeng Eurasia yang merupakan lempeng kontinen. Perbedaan antara lempeng yang disusun oleh lempeng samudera dan kontinen adalah lempeng samudera bersifat basah karena disusun oleh material yang kaya akan unsur Fe, Mg dan Ni, bersifat kaku dan brittle, mempunyai berat jenis yang tinggi, sementara lempeng kontinen merupakan lempeng benua yang secara kimia bersifat relatif asam dan mempunyai berat jenis lebih rendah dibandingkan lempeng samudera.
Lempeng-lempeng tadi bergerak satu sama lain di mana Lempeng Samudera India bergerak relatif ke arah utara dengan kecepatan 7 cm per tahun, Lempeng Laut Filipina bergerak ke arah barat daya dengan kecepatan 8 cm per tahun dan lempeng Eurasia yang cenderung stabil. Pergerakan lempeng-lempeng ini kemudian bertemu pada satu zona tumbukan yang disebut dengan zona subduksi.
Interaksi ketiga lempeng tadi mengakibatkan pengaruh pada hampir seluruh kepulauan yang ada di Indonesia, kecuali Kalimantan. Pengaruh dari pergerakan lempeng tadi ada yang langsung berupa pergerakan kerak bumi di batas pergerakan lempeng tadi, yang akan menimbulkan gempa bumi dan tsunami apabila pergerakannya terdapat di dasar laut, maupun tidak langsung. Gempa bumi dan tsunami yang terjadi setahun lalu di Aceh dan Sumatera Utara merupakan contoh nyata.
Gempa dan tsunami Aceh dihasilkan tunjaman Lempeng Samudera India ke bawah Lempeng Eurasia. Tunjaman tersebut menghasilkan getaran yang menimbulkan gempa bumi berkekuatan sekitar 8,9 skala richter. Pusat gempa tersebut terdapat di Samudera Hindia, tepatnya sekitar 200 km sebelah barat daya Pulau Sumatera. Getaran gempa yang sangat keras itu kemudian sampai ke permukaan laut dan menimbulkan gerakan osilasi pada air laut dengan kecepatan sekitar 700?800 km/jam (setara dengan kecepatan pesawat komersil), yang akhirnya sampai ke daerah Aceh dan Sumatera Utara dalam bentuk tsunami.
Selain itu pertemuan Lempeng Samudera India dengan Lempeng Eurasia juga menghasilkan lajur gunung api yang memanjang dari Sumatera sampai Nusa Tenggara dan membentuk sebuah rangkaian gunung api. Rangkaian gunung api ini dikenal dengan istilah busur vulkanik dan berhenti di Pulau Sumbawa, kemudian berbelok arah ke Laut Banda menuju arah utara ke daerah Maluku Utara, Sulawesi Utara dan terus ke Filipina. Busur gunung api ini sendiri ada yang masih aktif seperti Gunung Merapi, Gunung Krakatu di Selat Sunda, Gunung Galunggung dan Gunung Papandayan di Jawa Barat, Gunung Merapi di Jogjakarta, Gunung Agung di Bali, Gunung Rinjani dan Tambora di Nusa Tenggara, Gunung Gamalama dan Tidore di Maluku Utara, dan Gunung Klabat di Sulawesi Utara.
Pergerakan ketiga lempeng tadi juga dapat menimbulkan patahan atau sesar yaitu pergeseran antara dua blok batuan baik secara mendatar, ke atas maupun relatif ke bawah blok lainnya. Patahan atau sesar ini merupakan perpanjangan gaya yang ditimbulkan oleh gerakan-gerakan lempeng utama. Patahan atau sesar inilah yang akan menghasilkan gempa bumi di daratan dan tanah longsor. Akibatnya, bangunan yang ada di atas zona patahan ini sangat rentan mengalami runtuhan
Patahan atau sesar-sesar ini akan mempengaruhi resistensi atau kekuatan pada batuan yang dilewatinya, menyebabkan batuan- batuan tadi menjadi rapuh dan mudah mengalami erosi. Apabila jenis batuan tersebut merupakan batuan yang porous( berongga), maka akan menimbulkan hal yang lebih fatal lagi. Curah hujan yang tinggi akan menyebabkan air hujan masuk ke dalam rongga batuan dan menyebabkan lama kelamaan batuan tersebut akan menjadi jenuh yang berujung pada terjadinya pergerakan massa batuan dalam bentuk blok besar yang menimbulkan tanah longsor, terutama daerah dengan kemiringan lereng yang curam.
Faktor manusia juga sangat mempengaruhi terjadinya tanah longsor ini, terutama yang disertai dengan bencana banjir bandang. Adanya penggundulan hutan terutama illegal logging dan pembukaan lahan yang tidak memperhatikan kaidah lingkungan, menjadi salah satu yang memicu terjadinya tanah longsor disertai dengan banjir bandang. Permukaan tanah yang telah gundul menyebabkan air hujan yang turun ke permukaan tanah tidak dapat diserap oleh tanah (tidak terjadi infiltrasi), akibatnya air tersebut akan mengalir di permukaan, dan membawa material di atas tanah tadi dalam bentuk sedimen. Sedimen tadi kemudian diangkut ke sungai dan dibawa ke hilir, yang menyebabkan pendangkalan dan kemudian terjadi banjir di hilir sungai, yang nota bene umumnya merupakan wilayah pemukiman
Pengembangan wilayah yang juga tidak memperhatikan aspek lingkungan juga mempengaruhi volume dan frekuensi banjir. Manusia mendirikan pemukiman yang pada dasarnya merupakan dataran banjir, yaitu daerah yang akan tergenang oleh air sungai apabila terjadi banjir. Hal ini yang terjadi di Gunung Leuser (Aceh), Gunung Bawakaraeng dan di Desa Manipi (Sulawesi Selatan) , serta kejadian tanah longsor dan banjir bandang di Jember dan Banjarnegara yang baru-baru ini.
Sebenarnya sebelum bencana longsor dan banjir bandang di Jember dan Banjarnegara terjadi, Direktorat Vulkanologi dan Bencana Alam Geologi telah memberikan warning kepada pemerintah setempat bahwa daerahnya sangat rawan bencana longsor dan banjir bandang. Kedua daerah tersebut masuk dalam peta rawan bencana alam longsor yang dibuat pada tanggal 31 Oktober 2005. Di Pulau Jawa dan Madura sendiri telah dipetakan ada 23 titik bencana alam geologi yang tersebar, ada yang dalam kondisi sedang, rawan sampai sangat rawan.
Dari pemaparan di atas jelas tergambar bahwa kejadian bencana alam yang akhir-akhir ini menjadi sebuah fenomena, sangat erat hubungannya dengan proses pembentukan Kepulauan Indonesia secara geologi. Pelajaran berharga yang dapat kita ambil adalah bahwa kita tidak bisa lari dari kenyataan bahwa kita hidup di daerah yang rawan akan bencana alam, khususnya bencana alam geologi, yaitu gempa bumi, tsunami, tanah longsor, gunung api dan banjir. Olehnya itu, pemahaman tentang bagaimana sebenarnya kondisi Indonesia dalam perspektif kebencanaan harus disosialisasikan ke masyarakat mengingat ilmu kebumian utamanya ilmu geologi merupakan ilmu yang kurang diketahui oleh masyarakat luas. Kita harus tidak gengsi mencontoh Jepang yang juga secara geologi proses pembentukannya tidak jauh berbeda bahkan lebih kompleks lagi. Di negeri matahari terbit ini, pemahaman dini tentang bencana alam atau lebih dikenal dengan early warning system telah diterapkan dari bangku taman kanak-kanak. Pemerintah yang merupakan pengambil kebijakan harus lebih aware akan hal ini, sehingga korban bencana alam bisa ditekan dan diminimalkan, terutama korban jiwa.
Pengertian Tektonik Lempeng
Lempeng tektonik, proses gelologis yang bertanggung jawab untuk penciptaan benua, pegunungan dan lantai samudera bumi, mungkin adalah semacam on-off. Ilmuan telah menganggap bahwa pergeseran lempeng kerak telah melambat namun terus terjadi pada sebagian besar sejarah bumi, namun studi terbaru dari peneliti2 di Carnegie Institution menyarankan bahwa tektonik lempeng pernah berhenti paling tidak sekali dalam sejarah planet bumi dan dapat terjadi lagi.
Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika bumi tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng.
Sebuah aspek kunci dari teori tektonik lempeng adalah bahwa skala waktu geologis lantai samudera adalah fitur transient, membuka dan menutup saat lempeng2 bergeser. Lantai samudera dikonsumsi oleh sebuah proses yang disebut subduksi, dimana lempeng tektonik menurun kedalam mantel bumi. Zona subduksi adalah lokasi dari palung samudera, aktivitas gempa bumi tinggi, dan sebagian besar gunung api utama dunia.
Saat sebuah lempeng samudera bertabrakan dengan lempeng samudera lain atau dengan sebuah lempeng yang membawa benua, satu lempeng akan melengkung dan bergeser dibawah yang lainnya. Proses ini disebut sibduksi. Saat lempeng tersubduksi tenggelam jauh kedalam mantel, ia menjadi begitu panas sehingga mencairkan batuan sekitar. Batuan cair naik lewat kerak dan keluar pada permukaan dari lempeng di atasnya.(Credit: Woods Hole Oceanographic Institution)
sebagian besar zona subduksi saat ini berada di lantai samudera pasifik. Bila lantai pasifik sangat dekat, seperti diramalkan dalam 350 juta tahun saat Amerika yang bergerak ke barat bertabrakan dengan Eurasia, maka sebagian besar zona subduksi planet akan lenyap bersamanya.
Ini akan secara efektif menghentikan lempeng tektonik kecuali zona subduksi muncul, namun kemunculan subduksi masih belum dimengerti. “Tumbukan India dan Afrika dengan Eurasia antara 30 dan 50 juta tahun lalu menutup sebuah lantai samudera yang dikenal sebagai Tethys,” kata Silver. “Namun tidak ada zona subduksi muncul di selatan india atau afrika untuk mengkompensasi kehilangan subduksi oleh penutupan samudera ini.”
bukti geokimia dari batuan beku purba menunjukkan bahwa sekitar satu miliar tahun lalu terdapat ketiadaan kegiatan volkanis yang secara normal terkait subduksi. Gagasan ini cocok dnegan bukti geologis lain untuk penutupan lantai samudera tipe pasifik saat itu, mengelas benua2 menjadi sebuah superbenua (dikenal oleg geolog sebagai Rodinia) dan mungkin menghentikan subduksi sementara waktu. Rodinia terpisah kemudian saat subduksi dan tektonik lempeng mulai kembali. Lempeng tektonik dikendalikan oleh aliran panas dari interior bumi, dan penghentian akan menurunkan tingkat pendinginan Bumi, seperti menutup panci air panas akan memperlambat pendinginan air di dalamnya. Dengan menutup secara periodik aliran panas, tektonik lempeng saling tindih dapat menjelaskan kenapa bumi telah kehilangan panas lebih sedikit daripada model saat ini ramalkan. Dan pembangunan panas dibawah lempeng2 yang stagnan dapat menjelaskan kemunculan batuan2 beku tertentu ditengah2 benua jauh dari lokasi normalnya di zona subduksi.
“Bila lempeng tektonik mulai dan berhenti, maka evolusi benua harus dilihat dalam sudut pandang baru, karena ia secara dramatis memperluas jangkauan skenario evolusioner yang mungkin
Lempeng dan pergerakannya
Menurut teori ini kerakbumi (lithosfer) dapat diterangkan ibarat suatu rakit yang sangat kuat dan relatif dingin yang mengapung di atas mantel astenosfer yang liat dan sangat panas, atau bisa juga disamakan dengan pulau es yang mengapung di atas air laut. Ada dua kjenis kerak bumi yakni kerak samudera yang tersusun oleh batuan bersifat basa dan sangat basa, yang dijumpai di samudera sangat dalam, dan kerak benua tersusun oleh batuan asam dan lebih tebal dari kerak samudera. Kerakbumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan kerakbumi ini pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerakbumi. Dengan demikian lempeng dapat terdiri dari kerak benua, kerak samudera atau keduanya. Arus konvensi tersebut merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng.
Akibat Pergerakan Lempeng
Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling mendekati, saling menjauh dan saling berpapasan.
Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatik dan gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng Ind0-Australia dan Lempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalur gunungapi Sumatera, Jawa dan Nusatenggara dan berbagai cekungan seperti Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Cekungan Jawa Utara.
Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerakbumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunungapi. Contoh pembentukan gunungapi di Pematang Tengah Samudera di Lautan Pasific dan Benua Afrika.
Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya Sesar Besar San Andreas di Amerika.
Kegiatan Tektonik
Pergerakan lempeng kerakbumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona sudaksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertikal, yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunungapi/magmatik, persesaran batuan, dan jalur gempabumi serta terbentuknya wilayah tektonik tertentu. Selain itu terbentuk juga berbagai jenis cekungan pengendapan batuan sedimen seperti palung (parit), cekungan busurmuka, cekungan antar gunung dan cekungan busur belakang. Pada jalur gunungapi/magmatik biasanya akan terbentuk zona mineralisasi emas, perak dan tembaga, sedangkan pada jalur penunjaman akan ditemukan mineral kromit. Setiap wilayah tektonik memiliki ciri atau indikasi tertentu, baik batuan, mineralisasi, struktur maupun kegempaanya.
Perkembangan Tatanan Tektonik Indonesia
Pada 50 juta tahun yang lalu (Awal Eosen), setelah benua kecil India bertubrukan dengan Himalaya, ujung tenggara benua Eurasia tersesarkan lebih jauh ke arah tenggara dan membentuk kawasan Indonesia bagian barat. Saat itu kawasan Indonesia bagian timur masih berupa laut (laut Filipina dan Samudra Pasifik). Lajur penunjaman yang bergiat sejak akhir Mesozoikum di sebelah barat Sumatera, menyambung ke selatan Jawa dan melingkar ke tenggara – timur Kalimantan – Sulawesi Barat, mulai melemah pada Paleosen dan berhenti pada kala Eosen.
Pada 45 juta tahun lalu. Lengan Utara Sulawesi terbentuk bersamaan dengan jalur Ofiolit Jamboles. Sedangkan jalur Ofiolit Sulawesi Timur masih berada di belahan selatan bumi. Pada 20 jutatahun lalu benua-benua mikro bertubrukan dengan jalur Ofiloit Sulawesi Timur, dan Laut Maluku terbentuk sebagai bagian dari Lut pilipina. Laut Cina Selatan mulai membuka dan jalur tunjaman di utara Serawak – Sabah mulai aktif.pada 10 juta tahun lalu, benua mikro Tukang Besi – Buton bertubrukan dengan jalur Ofiolit di Sulawesi Tenggara, tunjaman ganda terjadi di kawasan Laut Maluku, dan Laut Serawak terbentuk di Utara Kalimantan. pada 5 juta tahun lalu, benua mikro Banggai-Sula bertubrukan dengan jalur ofiolit Sulawesi Timur, dan mulai aktif tunjangan miring di utara Irian Jaya-Papua Nugini.
Teori Tektonik Lempeng sebagai berikut :
1. Penyebab dari pergerakan benua-benua dimulai oleh adanya arus konveksi (convection current) dari mantle (lapisan di bawah kulit bumi yang berupa lelehan). Arah arus ini tidak teratur, bisa dibayangkan seperti pergerakan udara/awan atau pergerakan dari air yang direbus. Terjadinya arus konveksi terutama disebabkan oleh aktivitas radioaktif yang menimbulkan panas.
2. Dalam kondisi tertentu dua arah arus yang saling bertemu bisa menghasilkan arus interferensi yang arahnya ke atas. Arus interferensi ini akan menembus kulit bumi yang berada di atasnya. Magma yang menembus ke atas karena adanya arus konveksi ini akan membentuk gugusan pegunungan yang sangat panjang dan bercabang-cabang di bawah permukaan laut yang dapat diikuti sepanjang samudera-samudera yang saling berhubungan di muka bumi. Lajur pegunungan yang berbentuk linear ini disebut dengan MOR (Mid Oceanic Ridge atau Pematang Tengah Samudera) dan merupakan tempat keluarnya material dari mantle ke dasar samudera. MOR mempunyai ketinggian melebihi 3000 m dari dasar laut dan lebarnya lebih dari 2000 km, atau melebihi ukuran Pegunungan Alpen dan Himalaya yang letaknya di daerah benua. MOR Atlantik (misalnya) membentang dengan arah utara-selatan dari lautan Arktik melalui poros tengah samudera Atlantik ke sebelah barat Benua Afrika dan melingkari benua itu di selatannya menerus ke arah timur ke Samudera Hindia lalu di selatan Benua Australia dan sampai di Samudera Pasifik. Jadi keberadaan MOR mengelilingi seluruh dunia.
3. Kerak (kulit) samudera yang baru, terbentuk di pematang-pematang ini karena aliran material dari mantle. Batuan dasar samudera yang baru terbentuk itu lalu menyebar ke arah kedua sisi dari MOR karena desakan dari magma mantle yang terus-menerus dan juga tarikan dari gaya gesek arus mantle yang horisontal terhadap material di atasnya. Lambat laun kerak samudera yang terbentuk di pematang itu akan bergerak terus menjauh dari daerah poros pematang dan ‘mengarungi’ samudera. Gejala ini disebut dengan Pemekaran Lantai Samudera (Sea Floor Spreading).
4. Keberadaan busur kepulauan dan juga busur gunung api serta palung Samudera yang memanjang di tepi-tepi benua merupakan fenomena yang dapat dijelaskan oleh Teori Tektonik Lempeng yaitu dengan adanya proses penunjaman (subduksi). Oleh karena peristiwa Sea Floor Spreading maka suatu saat kerak samudera akan bertemu dengan kerak benua sehingga kerak samudera yang mempunyai densitas lebih besar akan menunjam ke arah bawah kerak benua. Dengan adanya zona penunjaman ini maka akan terbentuk palung pada sepanjang tepi paparan, dan juga akan terbentuk kepulauan sepanjang paparan benua oleh karena proses pengangkatan. Kerak samudera yang menunjam ke bawah ini akan kembali ke mantle atau jika bertemu dengan batuan benua yang mempunyai densitas sama atau lebih besar maka akan terjadi mixing antara material kerak samudera dengan benua membentuk larutan silikat pijar atau magma. (Proses mixing terjadi pada kerak benua sampai 30 km di bawah permukaan bumi). Karena sea floor spreading terus berlangsung maka jumlah magma hasil mixing yang terbentuk akan semakin besar sehingga akan menerobos batuan-batuan di atasnya sampai akhirnya muncul ke permukaan bumi membentuk deretan gunung api.

Pergerakan Lempeng (Plate Movement)

Berdasarkan arah pergerakannya, perbatasan antara lempeng tektonik yang satu dengan lainnya (plate boundaries) terbagi dalam 3 jenis, yaitu divergen, konvergen, dan transform. Selain itu ada jenis lain yang cukup kompleks namun jarang, yaitu pertemuan simpang tiga (triple junction) dimana tiga lempeng kerak bertemu.
1. Batas Divergen
Terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling memberai (break apart). Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, membentuk batas divergen.
Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut (seafloor spreading). Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan (rift valley) akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut.
Pematang Tengah-Atlantik (Mid-Atlantic Ridge) adalah salah satu contoh divergensi yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan di sepanjang Samudra Atlantik, membatasi Benua Eropa dan Afrika dengan Benua Amerika.
2. Batas Konvergen
Terjadi apabila dua lempeng tektonik tertelan (consumed) ke arah kerak bumi, yang mengakibatkan keduanya bergerak saling menumpu satu sama lain (one slip beneath another).
Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong ke bawah lempeng benua atau lempeng samudra lain disebut dengan zona tunjaman (subduction zones). Di zona tunjaman inilah sering terjadi gempa. Pematang gunung-api (volcanic ridges) dan parit samudra (oceanic trenches) juga terbentuk di wilayah ini.
3. Batas Transform
Terjadi bila dua lempeng tektonik bergerak saling menggelangsar (slide each other), yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai maupun saling menumpu. Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan-bentuk (transform fault).
san andreas fault
Batas transform umumnya berada di dasar laut, namun ada juga yang berada di daratan, salah satunya adalah Sesar San Andreas (San Andreas Fault) di California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara Lempeng Amerika Utara yang bergerak ke arah tenggara, dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke arah barat laut.

Batas Konvergen

Batas konvergen ada 3 macam, yaitu
1) antara lempeng benua dengan lempeng samudra,
2) antara dua lempeng samudra,
3) antara dua lempeng benua.
Konvergen lempeng benua—samudra (Oceanic—Continental)
samudra-benua
Ketika suatu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng benua, lempeng ini masuk ke lapisan astenosfer yang suhunya lebih tinggi, kemudian meleleh. Pada lapisan litosfer tepat di atasnya, terbentuklah deretan gunung berapi (volcanic mountain range). Sementara di dasar laut tepat di bagian terjadi penunjaman, terbentuklah parit samudra (oceanic trench).
Pegunungan Andes di Amerika Selatan adalah salah satu pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Nazka dan Lempeng Amerika Selatan.
Konvergen lempeng samudra—samudra (Oceanic—Oceanic)
2 samudra
Salah satu lempeng samudra menunjam ke bawah lempeng samudra lainnya, menyebabkan terbentuknya parit di dasar laut, dan deretan gunung berapi yang pararel terhadap parit tersebut, juga di dasar laut. Puncak sebagian gunung berapi ini ada yang timbul sampai ke permukaan, membentuk gugusan pulau vulkanik (volcanic island chain).
Pulau Aleutian di Alaska adalah salah satu contoh pulau vulkanik dari proses ini. Pulau ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Amerika Utara.
Konvergen lempeng benua—benua (Continental—Continental)
2 benua
Salah satu lempeng benua menunjam ke bawah lempeng benua lainnya. Karena keduanya adalah lempeng benua, materialnya tidak terlalu padat dan tidak cukup berat untuk tenggelam masuk ke astenosfer dan meleleh. Wilayah di bagian yang bertumbukan mengeras dan menebal, membentuk deretan pegunungan non vulkanik (mountain range).
Pegunungan Himalaya dan Plato Tibet adalah salah satu contoh pegunungan yang terbentuk dari proses ini. Pegunungan ini terbentuk dari konvergensi antara Lempeng India dan Lempeng Eurasia.